Dari Rumah Menjadi Museum – Museum Mesir merupakan sebuah rumah koleksi barang antik yang paling kuno di dunia. Tak kurang dari 120.000 item potongan-potongan penting sejarah yang tersimpan di dalamnya. Bukan hanya saja rumah bagi koleksi-koleksi barang antik zaman Mesir kuno, tetapi museum ini juga merupakan rumah harta benda Raja Tutankhamen dan patung yang menarik.

The Egyptian Museum berdiri pada tahun 1251 H/1835 M. Saat itu, museum ini terletak di Taman Asbakiya. Namun, gedung tersebut rupanya tidak cukup untuk menampung koleksi yang ada. Museum pun akhirnya dipindahkan ke Boulhaq pada tahun 1274 H/1858 M setelah pemberian artefak dari seorang bangsawan Austria, yaitu Maximilim. Seorang arsitek bangunan Perancis pun disewa untuk merancang dan membangun museum baru di tepi Sungai Nil. http://nahjbayarea.com/

Pada tahun 1878 M, museum ini mengalami kerusakan akibat adanya banjir Sungai Nil. Dengan kejadian tersebut museum akhirnya dipindahkan terakhir kalinya ke Istana Ismail Pasya di Giza. Pada tahun 1320 H/1902 M, museum tersebut menempati sebuah gedung megah berwarna merah di samping Middan Tahrir dan bertahan hingga kini.

Dengan menjadi salah satu museum terbesar di dunia, museum ini menyimpan berbagai koleksi terbesar dan paling berharga berupa artefak-artefak dari zaman Mesir kuno yang telah dikatalogkan dan beragam barang lain yang diatur secara kronologis menjadi tujuh bagian.

Di lantai dasar, kita bisa menemukan koleksi koin yang terbuat dari banyak unsure yang berbeda, seperti emas, perak, dan perunggu. Koin tersebut tidak hanya berasal dari Mesir, tetapi juga Yunani, Romawi, dan Islam, yang telah membantu sejarawan dalam meneliti sejarah kuno. Di lantai dasar terdapat artefak-artefak dari masa kerajaan baru antara tahun 1550 -1070 M. Artefak biasanya lebih besar dari barang-barang yang dibuat pada abad sebelumnya, misalnya patung-patung, meja, dan peti mati.

Memasuki lantai pertama searah putaran jam, hal pertama yang bisa disaksikan adalah berbagai pusaka historis Mesir Kuno dari Old Kingdom, Middle Kingdom, New Kingdom, hingga Kekaisaran Romawi. selain itu anda akan menyaksikan koleksi papyrus dan koin yang digunakan dizaman kuno,banyak potongan-potongan papyrus adalah fragmen-fragmen umumnya kecil.dibeberapa potongan itu pula ditemukan berbagai bahasa termasuk Yunani,Arab dan tulisan hileograf Mesir kuno.

Dari koleksi masa prasejarah dan dinasti-dinasti awal Mesir dipamerkan di lantai dua. Pada lantai itu juga bisa didapatkan beberapa koleksi berupa makam, termasuk makam Tuntukham yang berlapis emas.

Makam Raja Tutankhamun lebih baik dibandingkan makam lainnya. Hal ini disebabkan sebagian besar bagiannya masih utuh. Pada makam ini bisa ditemukan koleksi artefak yang besar. Artefak biasanya digunakan sepanjang hidup sang raja sampai akhir hayatnya. Artefak yang ada berkisar dari dada yang dihiasi. Kemungkinan artefak ini digunakan sebagai lemari atau koper, gading dan gelang emas, kalung dan lainnya. Makam raja ini biasanya juga dijadikan rumah bagi banyak senjata dan instrument yang digunakan oleh raja.

Terdapat lebih dari 3.500 artefak, makam ini sudah tidak lagi utuh. Setidaknya pernah terjadi dua kejadian berupa perampokan setelah pemakaman sang raja. Artefak terkenal di makam raja ini adalah Topeng Weight, yang dipercaya mewakili wajah raja. Ada pula benda-benda peninggalan seperti kereta perang, singgasana, skarfogus (keranda), patung-patung, perhiasan emas, topeng emas, senjata-senjata emas, serta banyak lainnya.selain itu pula terdapat peninggalan Fira’un berupa barang antik salah satunya Fir’aun Ramses III,dimana prajuritnya yang saat itu sangat terampil dan mengesankan.seperti yang telah digandakan dan disalin diseluruh dunia.

Banyak mumi lain yang relatif sulit untuk ditaksirkan kapan mereka dilahirkan. Setidaknya, para sejarawan hanya bisa menaksirkan waktu ketika mereka memerintah Mesir. Salah satunya tentang Amenhotep IV yang diperkirakan berkuasa pada tahun 1372 M. Setelah ayahnya meninggal Amenhotep IV mendapatkan sebuah mahkota di tepi sungai Nil sebelum dirinya menjadi Fir’aun. Ia sempat berkeinginan untuk menghancurkan agama Amun dengan maksud membuat dan mengembangkan agamanya sendiri.

Jika sahabat wisata muslim ingin melihat mumi para fir’aun, sahabat bisa melihatnya di ruangan khusus untuk mumi (Royal Mumi Room). Untuk memasukinya, pengunjung harus membayar tiket terlebih dahulu. Di ruang itu, sejumlah mumi dipamerkan dalam kotak bebas oksigen, termasuk mumi Ramsses II.

Disebabkan koleksi yang dimilikinya sudah penuh, museum ini rencananya akan dipindah ke kompleks piramida di Giza dan akan menempati sebuah gedung yang jauh lebih megah. Museum baru itu adalah Grand Egyptian Museum.

Itulah sepenggal kisah tentang Egyptian Museum. Anda bisa berkunjung langsung ke museum ini dengan beragam paket wisata. Salah satunya adalah paket umrah plus Kairo Mesir Murah yang diadakan oleh Cheria Travel. Selamat berwisata.